Translate

Rabu, 01 April 2015

METODOLOGI PENGUKURAN STOK KARBON DI KAWASAN KONSERVASI



METODOLOGI PENGUKURAN STOK KARBON
DI KAWASAN KONSERVASI

Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango memiliki tipe berlereng, sehingga dalam pembuatan plot pengukuran dipilih lokasi yang mewakili gardien ketinggian atas, tengah , bawah berdasarkan pada komposisi vegetasi mewakili ketiga zonasi, yaitu (1) zona subalpin (2400-3019 m dpl), (2) zona Montana (1500-2400 mdpl), dan (3) zona submontana (100-1500 m dpl). Pengukuran stok karbon menggunakan pedoman dari Hairiah dan Rahayu (2007) yang meliputi stok karbon di atas permukaan tanah dan di dalam tanah, dengan tanpa melakukan perusakan vegetasi.

PENGUKURAN STOK KARBON
1. Stok Karbon di Atas Permukaan Tanah
Permukaan stok karbon di atas permukaan tanah mencakup biomassa pohon, biomassa tumbuhan bawah, nekromasa, dan serasah yang disesuaikan dengan tipe ekosistemnya.
Pengukuran Biomassa pohon
1. Alat dan Bahan
a.    Pita meteran lilit untuk mengukur keliling
b.    Jangka sorong untuk mengukur diameter
c.    Alat pengukur tinggi pohon (clinometer, hagameter dsb)
d.    Palu
e.    Plat seng yang sudah diberi nomor untuk meengetahui jumlah pohon
f.     Pylox untuk menandai pohon yang sudah diukur
g.    Bambu setinggi 1,3 m untuk pengukuran diameter setinggi dada (dbh)
h.    Plastik sampel untuk menyimpan sampel batang pohon
i.      Tag paper
j.      Blangko pengamatan
k.    Alat tulis: spidol, pensil dll



2. Metode
Pengukuran biomassa pohon dilakukan dengan cara non destructive (tanpa merusak bagian tanaman) karena dilakukan di dalam kawasan konservasi. Pengukuran setiap parameter (dibawah ini) dilakukan pada semua pohon pada setiap sub plot (100 subplot)
nama jenis pohon
a.     Catat nama semua jenis pohon (nama lokal dan daerah)
b.     Ambil batang dan daun untuk herbarium

keliling, diameter dan tinggi (bebas cabang)
a.     lakukan pengukuran pada semua jenis pohon berukuran  keliling ≥ 15 cm
b.     Lakukan penomoran dengan memasang plat seng bernomor untuk semua jenis pohon yang telah diukur
c.      Menghindari overlapping pengukuran, pohon yang sudah diukur diberi tanda dengan menyemprot sedikit pylox




 

Berat jenis kayu
a.     Pengambilan dilakukan untuk setiap jenis batang pohon dalam sub plot (satu jenis pohon cukup satu sampel batang kayu)
b.     Pengambilan dilakukan menggunakan golok
c.      Bagian yang harus terambil adalah kulit dan batang kayu (tidak sampai kambium)
d.     Masukan sampel pada kantong sampel
e.     lakukan penomoran dan catat nama jenis pohon pada tag paper  untuk setiap sampel batang kayu
f.       Sampel dibawa ke laboratorium untuk pengukuran berat jenis kulit batang kayu.
g.     Tetapkan berat jenis (BJ) kayu dari masing-masing jenis pohon dengan mengukur panjang, diameter dan timbang berat basahnya. Masukkan dalam oven, pada suhu 100 C selama 48 jam dan timbang berat keringnya. Hitung volume dan  BJ kayu dengan rumus sebagai berikut:

Volume (cm3) = π R2 T

Dimana:
R = jari-jari potongan kayu = ½ x Diameter (cm) T = panjang kayu (cm)

BJ (g/cm3)= Berat kering (g)
Volume (cm3)
                                                            Atau
Pengukuran dilakukan dengan memasukan kayu ke dalam air yang telah diketahui beratnya. Berat jenis kayu sama dengan  volume air awal dikurangi dengan volume air setelah dimasukkan kayu






  

Analisis Pengukuran Biomassa Pohon
Pengumpulan dan pengolahan data pengukuran biomassa pohon
1.  Tulis semua data yang diperoleh di lapangan dan laboratorium dalam blanko pengamatan biomassa seperti dibawah ini:

No. sub
plot
No pohon
Keliling (cm)
Tinggi pohon (m)
Diameter
cm)
Berat Jenis Kayu (g/cm3)
Jenis pohon (local/daerah)
Herbarium
(ceklist)

















2.    Untuk pengukuran biomassa pohon dilakukan dengan menggunakan persamaan
alometrik yang telah dikembangkan oleh peneliti-peneliti sebelumnya yang pengukurannya diawali dengan penebangan dan penimbangan beberapa pohon.

Jenis pohon                                      Estimasi Biomasa pohon,                            Sumber
                                                              kg/pohon
Pohon bercabang                                    BK = 0.11 r D2.62                                                                   etterings, 2001
Pohon tidak bercabang                            BK = p r H D2/40                                               Hairiah et al, 1999
Kopi dipangkas                                      BK = 0.281 D2.06                                                                      Arifin , 2001
Pisang                                                   BK = 0.030 D2.13                                                                      Arifin, 2001
Bambu                                                   BK = 0.131 D2.28                                                                    Priyadarsini, 2000
Sengon                                                  BK = 0.0272 D2.831                                                                 Sugiharto, 2002


Keterangan:
BK = berat kering; D = diameter pohon, cm;
H = tinggi pohon, cm; r = BJ  kayu, g cm-3

3.    Jumlahkan biomasa semua pohon yang ada pada suatu lahan, baik yang ukuran besar maupun yang kecil, sehingga diperoleh total biomasa pohon per
lahan (kg/luasan lahan).

Pengukuran Nekromassa (bagian tanaman yang telah mati)
Pengukuran nekromassa di atas permukaan tanah dibagi menjadi 2 kelompok:
1. Nekromassa berkayu : Pohon mati yang masih berdiri maupun roboh, tunggul-tunggul tanaman, cabang dan ranting yang masih utuh dengan diameter diatas 5 cm dan panjang 0,5 m.
2. Nekromassa tidak berkayu: serasah daun yang masih utuh (serasah kasar) dan bahan organic lainnya yang telah terdekomposisi sebagian dan berukuran >2 mm (serasah halus).

Pengukuran:
1.    Alat dan Bahan
a.      jebakan serasah (kain kasa, pipa paralon, kawat),
b.      timbangan,
c.      plastik,
d.      sarung tangan,
e.      spidol

2.    Metode
a.         Pasang jebakan serasah pada setiap plot dengan pertimbangan  perwakilan topografi dan perwakilan tutupan tajuk
b.         Jebakan serasah yang dipasang 20% dari jumlah keseluruhan subplot dan diberi nomor jebakan serasah dengan plat seng
c.         Selain jebakan serasah (pengambilan serasah dari tutupan tajuk sebelum sampai lantai hutan) diambil juga serasah langsung dari lantai hutan di sekitar jebakan serasah
d.         Pengambilan serasah dari lantai hutan dilakukan dengan jarak 1 m diagonal dari jebakan serasah dengan ukuran lantai hutan 50 cm x 50 cm
e.         Serasah dari lantai hutan dengan ukuran 50 cm x 50 cm dipisah antara ranting, batang dan daun.
f.          Pada plastik pengambilan dtuliskan nomor subplot, nomor jebakan serasah, dan berat awal masing-masing sampel awal karena pengambilan setiap sampel hanya 150 gram (Berat Basah) untuk pemeriksaan laboratorium.











 
Analisis perhitungan Biomassa Seresah
1.   Sampel serasah dalam plastik kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari, bila sudah kering goyang-goyangkan agar tanah yang menempel pada serasah rontok terpisah kemudian timbang contoh serasah kering matahari (g/m2)
2.   Ambil sub contoh yang telah dikeringkan dalam oven pada suhu 80 C selama 48 jam.
3.   Timbang berat keringnya dan catat dalam blangko pengamatan. Estimasi BK serasah kasar per kuadran melalui perhitungan sebagai berikut:




Total BK=        BK subcontoh (g) x total BB (g)
                          BB sub contoh (g)
                        Keterangan; BK= Berat Kering, BB= Berat Basah

No
Total Berat Basah (g)
Sub contoh Berat basah (g)
Sub contoh Berat Kering (g)
Total Berat Kering
(kg/m2)













2. Pengukuran Stok Karbon di bawah Permukaan Tanah / Bahan Organik Tanah (BOT)

1.     Alat dan Bahan
a.     polybag,
b.      plastik besar,
c.     tag paper,
d.      spidol
e.     Cangkul
2.     Metode
a.  Dilakukan pada 50% dari  subplot atau 50 subplot
b.  Pengambilan sampel tanah berupa sampel komposit majemuk  dari lima titik pada setiap subplot
c.   Sampel tanah diambil sedalam 10 cm dari lapisan tanah teratas karena dianggap pelapukan organik tersubur (mengandung humus)
d.  Pencampuran tanah dari lima titik pada setiap subplot dilakukan di tempat dan dibawa ke laboratorium sebanyak 10 gram pada polybag
e.  Polybag diberi tag paper /dtandai debgan spidol yang menandakan subplot pengambilansampel tanah




 

Perhitungan jumlah C tersimpan
Konsentrasi C dalam bahan organic biasanya sekitar 46 % atau 0.46 oleh karena itu estimasi jumlah C tersimpan per komponen dapat dihitung dengan mengalikan total berat massanya dengan konsentrasi C sebagai berikut:

Berat kering biomassa atau nekromassa atau BOT ( kg/ha) x 0.46


Jumlah C tersimpan per lahan

1.  Perhitungan C tersimpan
Konsentrasi C dalam bahan organic biasanya sekitar 46 % atau 0.46 oleh karena itu estimasi jumlah C tersimpan per komponen dapat dihitung dengan mengalikan total berat massanya dengan konsentrasi C sebagai berikut:

Berat kering biomassa atau nekromassa atau BOT ( kg/ha) x 0.46

2.  Pengumpulan dan pengolahan data
Untuk menghitung jumlah C tersimpan per lahan masukkan semua komponen kedalam tabulasi
Biomassa
Mg/ha
Serasah gugur Mg/ha
Serasah gugur daun Mg/ha
Serasah lantai hutan Mg/ha
Total biomassa
Mg/ha
% C
Total Penyimpanan C= Total x %C


















TOTAL KARBON PER SATUAN LUAS AREAL ADALAH PENJUMLAHAN DARI KARBON BIOMASSA POHON, KARBON BIOMASSA SERASAH/ NEKROMASSA, DAN KARBON DI BAWAH PERMUKAAN TANAH/ BAHAN ORGANIK TANAH (BOT) .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar