METODOLOGI PENGUKURAN STOK KARBON
DI KAWASAN KONSERVASI
Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango memiliki
tipe berlereng, sehingga dalam pembuatan plot pengukuran dipilih lokasi yang
mewakili gardien ketinggian atas, tengah , bawah berdasarkan pada komposisi
vegetasi mewakili ketiga zonasi, yaitu (1) zona subalpin (2400-3019 m dpl), (2)
zona Montana (1500-2400 mdpl), dan (3) zona submontana (100-1500 m dpl).
Pengukuran stok karbon menggunakan pedoman dari Hairiah dan Rahayu (2007) yang
meliputi stok karbon di atas permukaan tanah dan di dalam tanah, dengan tanpa
melakukan perusakan vegetasi.
PENGUKURAN STOK KARBON
1.
Stok Karbon di Atas Permukaan Tanah
Permukaan stok karbon di
atas permukaan tanah mencakup biomassa pohon, biomassa tumbuhan bawah, nekromasa,
dan serasah yang disesuaikan dengan tipe ekosistemnya.
Pengukuran Biomassa pohon
1. Alat dan Bahan
a.
Pita meteran lilit untuk mengukur keliling
b.
Jangka sorong untuk mengukur diameter
c.
Alat pengukur tinggi pohon (clinometer, hagameter dsb)
d.
Palu
e.
Plat seng yang sudah diberi nomor untuk meengetahui
jumlah pohon
f.
Pylox untuk menandai pohon yang sudah diukur
g.
Bambu setinggi 1,3 m untuk pengukuran diameter setinggi
dada (dbh)
h.
Plastik sampel untuk menyimpan sampel batang pohon
i.
Tag paper
j.
Blangko pengamatan
k.
Alat tulis: spidol, pensil dll
2. Metode
Pengukuran biomassa pohon dilakukan
dengan cara non destructive (tanpa merusak bagian tanaman) karena dilakukan di
dalam kawasan konservasi. Pengukuran setiap parameter (dibawah ini) dilakukan pada semua pohon pada setiap
sub plot (100 subplot)
nama jenis pohon
a.
Catat
nama semua jenis pohon (nama lokal dan daerah)
b. Ambil batang dan daun untuk
herbarium
keliling, diameter dan tinggi (bebas
cabang)
a.
lakukan
pengukuran pada semua jenis pohon berukuran
keliling ≥ 15 cm
b.
Lakukan
penomoran dengan memasang plat seng bernomor untuk semua jenis pohon yang telah
diukur
c.
Menghindari
overlapping pengukuran, pohon yang sudah diukur diberi tanda dengan menyemprot
sedikit pylox
Berat jenis kayu
a.
Pengambilan
dilakukan untuk setiap jenis batang pohon dalam sub plot (satu jenis pohon
cukup satu sampel batang kayu)
b.
Pengambilan
dilakukan menggunakan golok
c.
Bagian
yang harus terambil adalah kulit dan batang kayu (tidak sampai kambium)
d.
Masukan
sampel pada kantong sampel
e.
lakukan
penomoran dan catat nama jenis pohon pada tag paper untuk setiap sampel batang kayu
f.
Sampel
dibawa ke laboratorium untuk pengukuran berat jenis kulit batang kayu.
g. Tetapkan berat jenis (BJ) kayu dari
masing-masing jenis pohon dengan mengukur panjang, diameter dan timbang berat
basahnya. Masukkan dalam oven, pada suhu 100 C selama 48 jam dan timbang berat
keringnya. Hitung volume dan BJ kayu
dengan rumus sebagai berikut:
Volume (cm3) = π R2
T
Dimana:
R = jari-jari potongan kayu = ½ x
Diameter (cm) T = panjang kayu (cm)
BJ (g/cm3)= Berat kering (g)
Volume (cm3)
Atau
Pengukuran
dilakukan dengan memasukan kayu ke dalam air yang telah diketahui beratnya.
Berat jenis kayu sama dengan volume air
awal dikurangi dengan volume air setelah dimasukkan kayu
Analisis
Pengukuran Biomassa Pohon
Pengumpulan dan pengolahan data
pengukuran biomassa pohon
1. Tulis semua data yang diperoleh di
lapangan dan laboratorium dalam blanko pengamatan biomassa seperti dibawah ini:
No. sub
plot
|
No pohon
|
Keliling (cm)
|
Tinggi pohon (m)
|
Diameter
cm)
|
Berat Jenis Kayu (g/cm3)
|
Jenis pohon (local/daerah)
|
Herbarium
(ceklist)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
Untuk
pengukuran biomassa pohon dilakukan dengan menggunakan persamaan
alometrik yang telah dikembangkan oleh peneliti-peneliti sebelumnya yang pengukurannya diawali dengan penebangan dan penimbangan beberapa pohon.
alometrik yang telah dikembangkan oleh peneliti-peneliti sebelumnya yang pengukurannya diawali dengan penebangan dan penimbangan beberapa pohon.
Jenis pohon
Estimasi Biomasa pohon, Sumber
kg/pohon
Pohon bercabang BK = 0.11 r D2.62 etterings,
2001
Pohon tidak
bercabang BK = p r H D2/40 Hairiah et al, 1999
Kopi dipangkas
BK = 0.281 D2.06 Arifin , 2001
Pisang BK = 0.030 D2.13 Arifin,
2001
Bambu BK =
0.131 D2.28 Priyadarsini,
2000
Sengon BK = 0.0272 D2.831 Sugiharto, 2002
Keterangan:
BK = berat
kering; D = diameter pohon, cm;
H = tinggi
pohon, cm; r = BJ kayu, g cm-3
3.
Jumlahkan
biomasa semua pohon yang ada pada suatu lahan, baik yang ukuran besar maupun
yang kecil, sehingga diperoleh total biomasa pohon per
lahan (kg/luasan lahan).
lahan (kg/luasan lahan).
Pengukuran
Nekromassa (bagian tanaman yang telah mati)
Pengukuran nekromassa di atas
permukaan tanah dibagi menjadi 2 kelompok:
1. Nekromassa berkayu : Pohon mati
yang masih berdiri maupun roboh, tunggul-tunggul tanaman, cabang dan ranting
yang masih utuh dengan diameter diatas 5 cm dan panjang 0,5 m.
2. Nekromassa tidak berkayu: serasah
daun yang masih utuh (serasah kasar) dan bahan organic lainnya yang telah
terdekomposisi sebagian dan berukuran >2 mm (serasah halus).
Pengukuran:
1.
Alat
dan Bahan
a.
jebakan
serasah (kain kasa, pipa paralon, kawat),
b.
timbangan,
c.
plastik,
d.
sarung
tangan,
e.
spidol
2.
Metode
a.
Pasang
jebakan serasah pada setiap plot dengan pertimbangan perwakilan topografi dan perwakilan tutupan
tajuk
b.
Jebakan
serasah yang dipasang 20% dari jumlah keseluruhan subplot dan diberi nomor
jebakan serasah dengan plat seng
c.
Selain
jebakan serasah (pengambilan serasah dari tutupan tajuk sebelum sampai lantai
hutan) diambil juga serasah langsung dari lantai hutan di sekitar jebakan
serasah
d.
Pengambilan
serasah dari lantai hutan dilakukan dengan jarak 1 m diagonal dari jebakan serasah
dengan ukuran lantai hutan 50 cm x 50 cm
e.
Serasah
dari lantai hutan dengan ukuran 50 cm x 50 cm dipisah antara ranting, batang
dan daun.
f.
Pada
plastik pengambilan dtuliskan nomor subplot, nomor jebakan serasah, dan berat
awal masing-masing sampel awal karena pengambilan setiap sampel hanya 150 gram
(Berat Basah) untuk pemeriksaan laboratorium.
Analisis
perhitungan Biomassa Seresah
1. Sampel serasah dalam plastik
kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari, bila sudah kering goyang-goyangkan
agar tanah yang menempel pada serasah rontok terpisah kemudian timbang contoh
serasah kering matahari (g/m2)
2. Ambil sub contoh yang telah
dikeringkan dalam oven pada suhu 80 C selama 48 jam.
3. Timbang berat keringnya dan catat
dalam blangko pengamatan. Estimasi BK serasah kasar per kuadran melalui
perhitungan sebagai berikut:
Total BK= BK subcontoh (g) x total BB (g)
BB sub contoh (g)
Keterangan; BK= Berat
Kering, BB= Berat Basah
No
|
Total
Berat Basah (g)
|
Sub
contoh Berat basah (g)
|
Sub
contoh Berat Kering (g)
|
Total
Berat Kering
(kg/m2)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
Pengukuran Stok Karbon di bawah Permukaan Tanah / Bahan Organik Tanah (BOT)
1.
Alat
dan Bahan
a.
polybag,
b.
plastik besar,
c.
tag
paper,
d.
spidol
e.
Cangkul
2.
Metode
a. Dilakukan pada 50% dari subplot atau 50 subplot
b. Pengambilan sampel tanah berupa
sampel komposit majemuk dari lima titik
pada setiap subplot
c.
Sampel
tanah diambil sedalam 10 cm dari lapisan tanah teratas karena dianggap
pelapukan organik tersubur (mengandung humus)
d. Pencampuran tanah dari lima titik
pada setiap subplot dilakukan di tempat dan dibawa ke laboratorium sebanyak 10
gram pada polybag
e. Polybag diberi tag paper /dtandai
debgan spidol yang menandakan subplot pengambilansampel tanah
Perhitungan jumlah C tersimpan
Konsentrasi C dalam bahan organic
biasanya sekitar 46 % atau 0.46 oleh karena itu estimasi jumlah C tersimpan per
komponen dapat dihitung dengan mengalikan total berat massanya dengan
konsentrasi C sebagai berikut:
Berat
kering biomassa atau nekromassa atau BOT ( kg/ha) x 0.46
Jumlah
C tersimpan per lahan
1. Perhitungan C tersimpan
Konsentrasi C dalam bahan organic
biasanya sekitar 46 % atau 0.46 oleh karena itu estimasi jumlah C tersimpan per
komponen dapat dihitung dengan mengalikan total berat massanya dengan
konsentrasi C sebagai berikut:
Berat
kering biomassa atau nekromassa atau BOT ( kg/ha) x 0.46
2. Pengumpulan dan pengolahan data
Untuk
menghitung jumlah C tersimpan per lahan masukkan semua komponen kedalam
tabulasi
Biomassa
Mg/ha
|
Serasah
gugur Mg/ha
|
Serasah
gugur daun Mg/ha
|
Serasah
lantai hutan Mg/ha
|
Total
biomassa
Mg/ha
|
%
C
|
Total
Penyimpanan C= Total x %C
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
TOTAL
KARBON PER SATUAN LUAS AREAL ADALAH PENJUMLAHAN DARI KARBON BIOMASSA POHON,
KARBON BIOMASSA SERASAH/ NEKROMASSA, DAN KARBON DI BAWAH PERMUKAAN TANAH/ BAHAN
ORGANIK TANAH (BOT) .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar