IJTIMA'
KOMISI-KOMISI FATWA MUI WILAYAH IV
KALIMANTAN DI BANJARMASIN
KALIMANTAN DI BANJARMASIN
KEPUTUSAN
FATWA MUI WILAYAH IV KALIMANTAN
No: 127/MUI-KS/XII/2006
Tentang
PENEBANGAN LIAR DAN PERTAMBANGAN TANPA IZIN
ILEGAL LOGING DAN ILEGAL MINING
ILEGAL LOGING DAN ILEGAL MINING
ljtima' Komisi-Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Wilayah IV Kalimantan yang berlangsung di Banjarnmasin pada tanggal 22
Zulqaidah 1427 H bertepatan dengan tanggal 13 Desember 2006 M setelah :
MENIMBANG :
- Bahwa akhir-akhir ini makin maraknya penebangan liar dan penambangan tanpa izin dan bisnis ilegal loging dan ilegal mining;;
- bahwa hal tersebut sangat merugikan masyarakat dan negara, yang menyebabkan rusaknya lingkungan dan terjadi banjir dan tanah longsor dan melawan perundang-undangan yang berlaku;
- bahwa untuk membatasi praktek tersebut MUI memandang perlu menetapkan fatwa tentang penebangan liar dan penambangan tanpa izin, bisnis ilegal loging dan ilegal mining untuk dijadikan pedoman bagi masyarakat.
MENGINGAT :
- AL QUR'AN :
- Firman Allah tentang penciptaan kekayaan alam seperti kayu dan tambang untuk umat manusia, S. Al Baqarah: 29
Artinya: "Dia-lah Allah
yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak
(menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu"
- Firman Allah tentang pemberian kemudahan yang menjadikan segala yang diberikan kepada manusia untuk mengambil manfaatnya, S. Al Jatsiyah: 13
Artinya "Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada
dilangit dan apa yang ada dibumi semuanya, (sebagai rahmat)
daripada-Nya.sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir"
- Firman Allah tentang larangan merusak lingkungan , S. Al 'Araf: 56
Artinya: "Dan janganlah kamu membuat kerusakan di
muka bumi sesudah (Allah) memperbaikinya, dan berdo'alah kepada-Nya dengan rasa
takut(tidak diterima) dan harapan (akan dikabulkan), sesungguhnya rahmat Allah
amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik"
- Firman Allah tentang musibah yang terjadi disebabkan tangan manusia, S. Asyuuraa: 30
Artinya: "Dan apa saja musibah yang menimpa kamu
maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan
sebagian besar(dari kesalahan-kesalahanmu)"
- Firman Allah tentang wajib mematuhi peraturan yang ditetapkan pemerintah yang melarang penebangan dan menambang yang berlebihan, S. An Nisa: 59
Artinya "Hai orang-orang
yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya) dan Ulil amri diantara
kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah
ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (SunnahNya), jika kamu benar-benar
beriman kepada Allah, dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama(bagimu)
dan lebih baik akibatnya".
- H A D I S:
Hadis yang menerangkan wajib mentaati pemimpin
(Pemerintah):
Artinya: "Hendaklah kalian bertaqwa kepada Allah
dan mendengar serta mentaati(pemimpin) walaupun seorang yang berasal dari budak
bangsa Habsyah" (HR. Ibnu Majah dari Al- Irbadh bin Syariyah)
- KAIDAH-KAIDAH FIKIH:
- Kebijakan Pemerintah harus untuk mewujudkan kemaslahatan masyarakat :
Artinya:
"Kebijakan(peraturan) pemerintah dalam mengatur rakyat haruslah
berdasarkan kemaslahatan" (AI Asybahu wa Al Nazair :134)
- Peraturan pemerintah yang mengatur hal yang mubah yang dianggap menjadi kemaslahatan umum dan apa yang telah ditetapkan itu wajib ditaati:
Artinya: "Pemerintah
memerintahkan untuk melakukan sesuatu yang mubah yang dianggap membawa kepada
kemaslahatan umum, dan apa yang diperintah (diatur) itu hukumnya wajib
ditaati" (Mirast Muqaran : 127)
- Peraturan pemerintah tersebut menjadi bagian hukum syara' (agama) yang wajib ditaati oleh semua orang:
Arlinya: "Peraturan pemerintah menjadi bagian
hukum syara' ( agama) yang wajib ditaati oleh seluruh masyarakat untuk
melaksanakannya" (Mirast Muqaram : 127)
MEMPERHATIKAN:
Pendapat para peserta Ijtima' Komisi-Komisi Fatwa MUI
Wilayah IV Kalimantan yang diselenggarakan di Banjarmasin pada tanggal 22 Zulqaidah 1427 H
bertepatan dengan tanggal 13 Desember 2006 M.
DENGAN
BERTAWAKAL KEPADA ALLAH MEMUTUSKAN:
MENETAPKAN: tentang penebangan dan penambangan sebagai
berikut:
- Penebangan dan penambangan yang merusak lingkungan dan merugikan masyarakat dan atau negara hukumnya haram.
- Semua kegiatan dan penghasilan yang didapat dari bisnis tersebut tidak sah dan hukumnya haram
- Penegak hukum wajib bertindak tegas sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
DITETAPKAN
: di
Banjarmasin
PADA TANGGAL: 22 Zulqaidah 1427 H
13 desember 2006 M
PADA TANGGAL: 22 Zulqaidah 1427 H
13 desember 2006 M
IJTIMA' KOMISI-KOMISI FATWA MUI WILAYAH IV KALIMANTAN
DI BANJARMASIN
DI BANJARMASIN
KETUA
ttd. Prof. Drs. H. M. Asywadie Syukur, Lc |
|
SEKRETARIS
ttd. Drs. H. Rusdiansyah Asnawi, SH |
|
|
|
1.
Ketua Umum MUI Kalbar
Ketua Komisi Fatwa MUI Kalbar |
:
: |
KH. M. Bachit Nawawi, SH
Drs. KH. Arief Hasbillah |
2.
Ketua Umum MUI
Kalteng
Ketua Komisi Fatwa MUI Kalteng |
:
: |
KH. Wahid
Qasimy
KH. Anwar Isa, Lc |
3.
Ketua Umum MUI
Kaltim
Ketua Komisi Fatwa MUI Kalbar |
:
: |
KH. Mujtaba Ismail,
MA
KH. Saad Ijan, BA |
4.
Ketua Umum MUI Kalsel
Ketua Komisi Fatwa MUI Kalsel |
:
: |
Prof. Drs.
HM Asywadie Syukur, Lc
Drs. H. Rusdiansyah Asnawi, SH |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar